Foto: Presiden Joko Widodo (BPMI Setpres/Rusman
Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diminta untuk 'keroyokan'
membuka lahan baru untuk persawahan sebagai bentuk antisipasi apabila
terjadi kekeringan yang melanda dan ancaman kelangkaan pangan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengemukakan bahwa instruksi tersebut datang langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Salah satu lahan yang perlu dibuka, yakni lahan basah atau lahan gambut.
"Presiden meminta BUMN dan daerah, serta Kementerian Pertanian untuk membuka lahan baru untuk persawahan yaitu lahan basah dan lahan gambut," kata Airlangga dalam konferensi pers, Selasa (28/4/2020).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengemukakan bahwa instruksi tersebut datang langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Salah satu lahan yang perlu dibuka, yakni lahan basah atau lahan gambut.
"Presiden meminta BUMN dan daerah, serta Kementerian Pertanian untuk membuka lahan baru untuk persawahan yaitu lahan basah dan lahan gambut," kata Airlangga dalam konferensi pers, Selasa (28/4/2020).
"Di Kalimantan Tengah diperkirakan ada lebih dari 900.000 hektare, yang
sudah siap 300.000 hektare juga yang dikuasai BUMN ada sekitar 200.000
hektare agar dibuat perencanaan," jelasnya.
Jokowi khawatir terjadi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia. Maka dari itu, perlu adanya langkah antisipasi mencegah kekeringan apalagi di tengah wabah pandemi Covid-19.
Jokowi khawatir terjadi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia. Maka dari itu, perlu adanya langkah antisipasi mencegah kekeringan apalagi di tengah wabah pandemi Covid-19.
Ayo
ambil peluang emas ini..selalu sehat alami terhindar dari serangan virus,panjang umur.. Jangan sampai tertinggal lagi..
Paket Kesehatan yang paling Komplit untuk menjaga tubuh Anda tetap vit, sehat dan bugar awet muda..
Dapatkan segera, klik gambar dibawah ini..
"Walaupun BMKG sampaikan tidak akan ada cuaca kering ekstrem. Namun kami monitor apakah di semester II tantangan alam baik kekeringan atau hama 5 tahunan," jelasnya.
Presiden Jokowi mengingatkan soal risiko krisis pangan yang terjadi sebagai dampak dari pandemi corona. Hal ini merespons Organisasi Pangan Dunia (FAO) yang sudah mengingatkan potensi krisis pangan di tengah corona.
"FAO telah mengeluarkan peringatan adanya potensi kelangkaan pangan dunia sebagai dampak panjang dari pandemi Covid-19. Di dalam negeri, sejumlah langkah sudah kita ambil dan persiapkan sejak dini untuk memastikan ketahanan pangan di daerah-daerah selama pandemi," kata Jokowi dalam aku media sosialnya, Senin (13/4).
Jokowi juga mengatakan selain memastikan ketersediaan bahan-bahan pokok, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk menjaga daya beli masyarakat dan memberikan bantuan bahan pokok yang amat dibutuhkan di tengah kebijakan tanggap darurat Covid-19 ini.
(sumber; Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia)
| ||||||
| ||||||
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar